Gen-Z dan Milenial Lebih Memilih Produk dengan Dampak Lingkungan Rendah

Milenial dan Generasi-Z adalah dua kelompok demografis yang semakin memainkan peran penting dalam perekonomian global. Di berbagai negara, kedua kelompok ini sangat dominan dari segi populasi, dan beberapa negara sedang mengalami bonus demografi.

Namun, Milenial dan Gen-Z juga menjadi target pasar yang tricky untuk disasar, karena kedua kelompok ini dikenal karena memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial, termasuk pada isu-isu dampak lingkungan.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pew Research Center (2021), Milenial dan Gen-Z adalah demografi yang tepat untuk menyuarakan isu-isu terkini yang berkaitan dengan lingkungan.
Salah satu isu yang paling sering diangkat oleh Milenial dan Gen-Z adalah perubahan iklim yang terjadi pada masa kini. Kedua generasi ini terbilang vokal dalam melakukan berbagai tindakan untuk mencapai masa depan yang lebih sustainable. Hal tersebut juga tercermin pada keputusan mereka pada pembelian suatu produk atau jasa.

Milenial dan Gen-Z Mulai Kritis pada Produk yang Mereka Beli

Berbagai pakar dan bisnis di seluruh dunia setuju kalau Milenial dan Gen-Z mulai memilih produk yang minim dampak terhadap lingkungan. 

Hal itu sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM pada rangkaian acara CEO Insight: 14th Kompas100 CEO Forum Powered by PLN.

“Bukan hanya  komunitas global dan pelaku usaha yang menginginkan penurunan dari emisi karbon, tapi market juga.  Berdasarkan survey yang dilakukan oleh McKinsey, bahwa dari mulai Generasi-Z yang paling muda sampai yang paling pertama, mereka sepakat, willing untuk membeli produk-produk yang kontribusi karbonnya lebih rendah, sekalipun lebih mahal,”, penjelasan Bapak Nurul Ichwan pada CEO Insight: 14th Kompas100 CEO Forum Powered by PLN.

Bila berkaca dari riset yang dilakukan oleh McKinsey (2023), 39% konsumen Milenial, 37% konsumen Gen Z, dan 40% konsumen yang tinggal di daerah perkotaan mengatakan bahwa dampak lingkungan adalah faktor yang sangat penting ketika mengambil keputusan pembelian. Maka dari itu, berbagai bisnis di seluruh dunia mulai fokus membuat produk yang dampak terhadap lingkungannya minim hingga tidak ada sama sekali. Contohnya adalah perusahaan Apple.

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat ini telah merilis Apple Watch Series 9 pada September 2023. Ini merupakan Carbon Neutral Smartwatch pertama, yang selama proses pembuatan dan distribusinya tidak menghasilkan karbon sama sekali.

Sikap Kritis Tersebut Juga Dilakukan oleh Konsumen Bisnis FMCG

Bisnis FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) ternyata juga sepakat kalau konsumen cenderung lebih memilih suatu produk dengan dampak lingkungan yang minim. Hal tersebut disampaikan oleh Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia pada CEO Insight: 14th Kompas100 CEO Forum Powered by PLN.

“Dari FMCG juga memiliki pressure yang mirip, apalagi untuk FMCG, produk-produk kami itu langsung bersentuhan dengan konsumen, dan konsumen sekarang itu luar biasa kritis. Mereka melihat juga dampak industri terhadap sehari-hari mereka. Jangankan masalah kesehatan, tapi kita lihat masalah polusi juga jadi pembicaraan umum di masyarakat.”.

Maka dari itu, perusahaan-perusahaan FMCG seperti Danone mulai menjalankan bisnisnya berdasarkan pada ESG (Environment, Social, and Governance).

Para GeMas (Generasi Emas), yuk tonton diskusi full mereka dan dapatkan berbagai insight menarik lainnya seputar green economy dari CEO-CEO perusahaan terkemuka di Indonesia! Diskusi dengan topik “Menjawab Tantangan melalui Pengembangan Bisnis Keberlanjutan” bisa kalian temukan di YouTube Harian Kompas dan pada laman www.kompas100.kompas.id

Jangan lupa juga untuk mengikuti Instagram 14th Kompas100 CEO Forum Powered by PLN di @kompas100ceoforum untuk info dan update terkini lainnya!

Sumber:
Mckinsey.com
Pewresearch.org