Yuk Ketahui Lebih Lanjut tentang Paris Agreement: Titik Awal Perbaikan Krisis Iklim di Dunia

Halo para GeMas! Dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim, Paris Agreement menjadi tonggak awal dari gerakan nyata melawan masalah ini yang semakin mengancam setiap harinya. 

Melalui Paris Agreement,seluruh negara di bumi bersepakat untuk bergerak melahirkan berbagai kebijakan dan aksi nyata untuk melawan krisis iklim yang sedang terjadi. Kesepakatan ini tidak hanya menandai komitmen bersama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga memberikan arah bagi dunia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Tetapi, apa itu Paris Agreement? Pada artikel ini kamu akan mengetahui lebih lanjut tentang Paris Agreement dan keputusan signifikan yang dihasilkan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Apa Itu Paris Agreement?

Paris Agreement adalah sebuah perjanjian internasional yang dirancang untuk mengatasi perubahan iklim global. Paris Agreement ditandatangani dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau The United Nations Climate Change Conferences (UNFCCC) di Paris pada Desember 2015.

Kesepakatan ini melibatkan paranegara yang hadir  untuk bekerja sama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.

Paris Agreement merupakan perjanjian internasional yang mengikat secara hukum dan sudah mulai berlaku mulai dari tanggal 4 November 2016. Pada saat ini, 194 negara di seluruh dunia dan Uni Eropa sudah mulai bergabung dalam Paris Agreement.

Indonesia sendiri sudah menandatangani Paris Agreement yang diwakili oleh Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Siti Nurbaya pada high-level Signature Ceremony for the Paris Agreement yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, pada hari Jumat, 22 April 2016.

Berikut ini adalah beberapa keputusan yang berhasil disepakati dalam Paris Agreement:

  • Secara substansial mengurangi emisi gas rumah kaca global untuk menahan kenaikan suhu global di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri dan upaya untuk membatasinya hingga 1,5°C di atas tingkat pra-industri, dengan menyadari bahwa hal ini akan secara signifikan mengurangi risiko dan dampak perubahan iklim.
  • Secara berkala menilai kemajuan kolektif untuk mencapai tujuan perjanjian ini dan tujuan jangka panjangnya.
  • Menyediakan pendanaan bagi negara-negara berkembang untuk memitigasi perubahan iklim, memperkuat ketahanan, dan meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap dampak iklim.

Paris Agreement Tidak Lepas dari Beberapa Tantangan

Implementasi Paris Agreement dihadapkan pada tantangan yang kompleks, salah satunya adalah komitmen nasional yang bervariasi di antara negara-negara peserta. Setiap negara memiliki kebebasan untuk menyusun “Nationally Determined Contributions” (NDCs) berdasarkan kapasitas dan keadaan mereka sendiri. 

NDCs ini menciptakan ketidaksetaraan dalam tingkat ambisi dan target pengurangan emisi, mengakibatkan kesenjangan yang sulit diatasi. Perbedaan ini dapat menjadi penghambat utama terhadap upaya bersama untuk mencapai tujuan global pengurangan emisi dan ketahanan iklim.

Tantangan lainnya muncul dalam bentuk keterbatasan keuangan. Meskipun Paris Agreement menyusun mekanisme keuangan, seperti Green Climate Fund (GCF), untuk mendukung proyek-proyek mitigasi dan adaptasi di negara-negara berkembang, besarnya dana dan distribusinya masih menjadi isu. 

Para GeMas (Generasi Emas), yuk tonton diskusi terkait dengan Indonesia Emas 2045 yang dibawakan langsung oleh CEO-CEO perusahaan terkemuka di Indonesia! Diskusi dengan topik “Menjawab Tantangan melalui Pengembangan Bisnis Keberlanjutan” bisa kalian temukan di YouTube Harian Kompas dan pada laman www.kompas100.kompas.id


Jangan lupa juga untuk mengikuti Instagram 14th Kompas100 CEO Forum Powered by PLN di @kompas100ceoforum untuk info dan update terkini lainnya!