Halo para GeMas (Generasi Emas)! Pada hari Kamis (9/11), Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Peresmian tersebut turut dihadiri oleh Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi dan berbagai pejabat pemerintah pusat dan daerah lainnya.
Dilansir dari Kompas.id, PLTS Cirata bisa menghasilkan energi listrik bersih sampai dengan 192 Megawatt-peak. Pembangunan PLTS ini dipercaya sebagai perwujudan mimpi untuk membangun sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT) terbesar di Indonesia.
Siapa yang penasaran dengan PLTS ini? Dalamartikel ini, kalianakan mengetahui berbagai fakta menarik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata dan kontribusinya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dibangun dari 2015, Selesai Dibangun pada 2023
Pembangunan PLTS Terapung Cirata sendiri sudah dilakukan sejak 2015. Pada saat itu, sudah dibuat PLTS dengan kapasitas 1 Megawatt di atas lahan seluas 1 hektar.
Fasilitas tersebut dinamakan C-Gen Park (Cirata Green Energy). Beberapa fasilitas yang sudah dibangun di C-Gen Park sendiri antara lain pelacak sumbu ganda, stasiun pengisian daya dari energi surya, dan kampus energi terbarukan untuk edukasi energi hijau.
PLTS Cirata sendiri juga didesain untuk mengurangi penguapan air di Waduk Cirata dan meningkatkan hasil energi hingga 10% karena suhu lingkungan yang lebih rendah. PLTS yang terapung di atas air tersebut juga didesain untuk menghindari penguapan air secara berlebihan.
Hasil Kolaborasi Indonesia dengan Uni Emirat Arab
PLTS terapung di Waduk Cirata merupakan kolaborasi PT PLN (Persero) dengan perusahaan energi dari Uni Emirat Arab, Masdar. Nilai investasi yang diberikan oleh Pemerintah Uni Emirat Arab tersebut mencapai US$145 Juta atau Rp2.2 triliun (berdasarkan kurs tanggal 10 Desember 2023).
Bahkan pada 4 Desember 2023 , Pemerintah Uni Emirat Arab melalui Abu Dhabi Future Energy Company PJSC-Masdar resmi melanjutkan kerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk menambah kapasitas produksi listrik di PLTS Cirata. Dari 145 Megawatt, kapasitas tersebut akan ditingkatkan menjadi 192 Megawatt.
Merupakan PLTS Terapung Terbesar ke-3 di Dunia, Nomor 1 di Asia Tenggara
Berdasarkan produksi listriknya yang sebesar 192 Megawatt-Peak dan berada di area seluas 200 hektar, PLTS Cirata berhasil menempati urutan ke-3 sebagai PLTS terbesar di dunia.
PLTS terapung terbesar dunia sendiri adalah Dezhou Dingzhuang Floating Solar Farm yang berada di Provinsi Shandong, Republik Rakyat Tiongkok dengan kapasitas produksi listrik 320 Megawatt. Setelah itu, PLTS terapung terbesar kedua di dunia adalah Omkareshwar Dam Floating Solar Farm di Madhya Pradesh, India dengan produksi listrik sebesar 278 Megawatt.
Produksi Listriknya Bisa Ditingkatkan sampai 500 Megawatt!
Untuk fase pertama kerjasama PT PLN (Persero) dengan Masdar, produksi listrik bersih tertinggi yang bisa diproduksi adalah sebesar 192 Megawatt dan bisa mengalirkan listrik untuk 50.000 rumah tangga di wilayah melalui saluran penyalur listrik Jawa-Bali.
Ke depannya, Presiden Joko Widodo menargetkan produksi listrik di PLTS Terapung Cirata ditingkatkan hingga500 Megawatt. Target tersebut ditetapkan agar Indonesia bisa menjadi negara yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung terbesar di seluruh dunia.
Setelah itu, target ini juga ditetapkan sebagai langkah Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT), sehingga dampak iklim yang ditimbulkan akibat produksi energi di Indonesia bisa lebih diminimalisir.
Para GeMas (Generasi Emas), yuk tonton diskusi terkait dengan Indonesia Emas 2045 yang dibawakan langsung oleh CEO-CEO perusahaan terkemuka di Indonesia! Diskusi dengan topik “Menjawab Tantangan melalui Pengembangan Bisnis Keberlanjutan” bisa kalian temukan di YouTube Harian Kompas dan pada laman www.kompas100.kompas.id
Jangan lupa juga untuk mengikuti Instagram 14th Kompas100 CEO Forum Powered by PLN di @kompas100ceoforum untuk info dan update terkini lainnya!
