Gen Z Jadi Pengisi Puncak Demografi, Apa Saja yang Harus Dipersiapkan Generasi Ini?

Halo para GeMas (Generasi Emas)! Di HUT Indonesia ke-100 pada tahun 2045, Indonesia ditargetkan menjadi negara maju sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045 yang telah dirancang oleh Presiden RI bersama dengan Bappenas.

Pada hari jadi Indonesia ke-100 tersebut, diprediksi bahwa jumlah penduduk di usia produktif (15 tahun sampai dengan 64 tahun) akan lebih besar dibandingkan dengan usia yang non produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). 

Artinya, Indonesia akan mendapat bonus demografi yang akan berdampak baik pada peningkatan kondisi perekonomian dan akan mengeluarkan Indonesia dari middle income trap.

Namun, kesempatan ini bisa gagal diraih jika penduduk yang berada pada usia produktif tidak bisa menyesuaikan diri dengan berbagai kemajuan informasi dan teknologi pada beberapa dekade mendatang. Salah satu generasi yang menjadi mayoritas pengisi bonus demografi ini adalah Generasi Z atau Gen Z.

Pada tahun 2020 saja, proporsi Gen Z sudah mencapai 27,94 % dari keseluruhan penduduk Indonesia yang berjumlah 270,2 juta jiwa. Maka dari itu, Gen Z harus mempersiapkan diri sedini mungkin agar bisa menjadi masyarakat yang kompetitif dan menjaga Indonesia tetap on-track menjadi negara maju di tahun 2045 mendatang.

Pada artikel ini, para GeMas (Generasi Emas) akan mengetahui hal apa saja yang perlu dilakukan oleh Gen Z agar bonus demografi tetap terjaga dan Indonesia tetap on-track menjadi negara maju di tahun 2045. Simak sampai habis, ya!

1. Meningkatkan Keterampilan Digital

Para GeMas yang berasal dari Gen Z wahib memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi, seperti keahlian dalam menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang relevan dengan perkembangan era teknologi informasi dan Industri 4.0.

Untuk meningkatkan keterampilan digital, sudah banyak course dan bootcamp yang mengajarkan berbagai hal yang penting dipelajari pada era Industri 4.0, seperti digital marketing, programing, product management, dan masih banyak lagi. Apakah para GeMas sudah pernah mengikuti course atau bootcamp yang mengajarkan skill digital ini?

2. Mempelajari Artificial Intelligence dan Machine Learning

Artificial Intelligence dan Machine Learning telah menjadi tulang punggung inovasi teknologi pada masa kini. Pemahaman tentang cara kerjaalgoritma dan bagaimana data dapat diolah untuk menghasilkan prediksi dan solusi yang canggih akan memberikan kemampuan untuk menciptakan solusi baru untuk tantangan kompleks di berbagai bidang, termasuk kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

Maka dari itu, para Gen Z sudah harus terbiasa dengan penggunaan artificial intelligence dan machine learning dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tetap up-to-date dengan perkembangan AI dan ML, Gen Z bisa terus menciptakan inovasi yang mengakselerasi pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

3. Mengembangkan Soft Skills baru

Pengembangan soft skills menjadi salah satu aspek penting dalam membentuk Gen Z yang siap menghadapi tantangan di masa depan. Soft skills ini mencakup keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan kerja yang dinamis. 

Gen Z yang memiliki banyak soft skills tentunya akan sangat teruji untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan terjadi di masa depan. Gen Z yang aktif mengembangkan soft skill baru juga dipercaya lebih efektif berinteraksi dengan beragam individu, baik dalam tim kerja maupun dalam konteks sosial. 

Para GeMas (Generasi Emas), yuk tonton diskusi terkait dengan Indonesia Emas 2045 yang dibawakan langsung oleh CEO-CEO perusahaan terkemuka di Indonesia! Diskusi dengan topik “Sustainable Class – Powering the Future: Innovations for a Sustainable Mission” bisa kalian temukan di YouTube Harian Kompas dan pada laman www.kompas100.kompas.id


Jangan lupa juga untuk mengikuti Instagram 14th Kompas100 CEO Forum Powered by PLN di @kompas100ceoforum untuk info dan update terkini lainnya!


Sumber: Kompas.id